Ketika embun meneteskan bulirnya, aku tepat di bawah itu. Ketika sunyi menyuarkan riuhnya, aku tepat di dekatnya. Ketika langit tertidur lelap, aku tepat di pusaranya. Berdebar, berdentum, berdetak, berbaur dengan kerisauan. Sepa, sepi, sepu, sipu, suapi, sepilar kebimbangan di dada... aku berlari, namun ku dim, aku memanjat, tapi ku diam, aku berdiri, tapi ku bersila, aku tertidur, namun ku terbangun....karena.....sepoy riuhnya angin, karena....semilir hembusan angin, karena....aku tak tahu ini apa? .....dan....ku.... hanya menganga.... bukan, tapi iya.... aku tak tahu....
''Janganlah engkau hidup hari ini membesarkan keraguan, jika engkau ingin masa depanmu penuh dengan kepastian''