sesekali rasa sesal datang
tatkala bibirmu melebar dan menggertak
sesekali rasa sesal datang
tatkala matamu melelehkan keceriaan
sesekali rasa benci datang
tatkala hati ini kalah dalam perang
sesekali angin menghilang
mendengar tangisan dan jeritan picik
melihat senyuman busuk
nyanyian yang penuh amis dan nanah
...............................................
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
...................................................
................................................
untuk siapa
karena siapa....
ku tak tahu...........................................
tatkala bibirmu melebar dan menggertak
sesekali rasa sesal datang
tatkala matamu melelehkan keceriaan
sesekali rasa benci datang
tatkala hati ini kalah dalam perang
sesekali angin menghilang
mendengar tangisan dan jeritan picik
melihat senyuman busuk
nyanyian yang penuh amis dan nanah
...............................................
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
...................................................
................................................
untuk siapa
karena siapa....
ku tak tahu...........................................
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah berkenan membaca tulisan kecil ini, semoga bermanfaat. Jangan lupa beri komentar untuk memperbaiki isi blog ini.
Salam sahabat dan sejahtera.....