Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

hanya cerita

malam yang lalu kemarin ku memutar melintasi tol berlubang berderet kontiner berjaan pelan hanya berjarak stangmenyelimpit di atas roda sepeda motor, ojek, berkumis tibalah ku beranjak turun di dpan warung nasi dan lauk ikan bakar dan berkumis, pecel.

Kitab Nikah

Kitab Nikah 1. Anjuran menikah bagi orang yang sudah berkeinginan serta memiliki nafkahnya dan anjuran bagi yang belum mampu untuk berpuasa Hadis riwayat Abdullah bin Mas`ud ra.: Dari Alqamah ia berkata: Aku sedang berjalan bersama Abdullah di Mina lalu ia bertemu dengan Usman yang segera bangkit dan mengajaknya bicara. Usman berkata kepada Abdullah: Wahai Abu Abdurrahman, inginkah kamu kami kawinkan dengan seorang perempuan yang masih belia? Mungkin ia dapat mengingatkan kembali masa lalumu yang indah. Abdullah menjawab: Kalau kamu telah mengatakan seperti itu, maka Rasulullah saw. pun bersabda: Wahai kaum pemuda! Barang siapa di antara kamu sekalian yang sudah mampu memberi nafkah, maka hendaklah ia menikah, karena sesungguhnya menikah itu lebih dapat menahan pandangan mata dan melindungi kemaluan (alat kelamin). Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penawar bagi nafsu. (Shahih Muslim No.2485) Hadis r

Cerita Pagi

Cerita Pagi 23/09/2011   Pagi ini di depan tungku batu Berkerudung selimut kain sarung Beralaskan sebuah kayu Diatas papan berurat sebuah bambu Seoarang lelaki setengah baya di dekatku Lelaki yang kukenal, dalam hari-hariku Terdengar suaranya yang sayup terpupus kayu bakar di tungku dia menatap sebuah kayu di depanya matanya enggan berkedip seolah bingung dan ragu dalam senyumnya mungkin dia teringat kejadian sebelum seperti ini kejadian yang meluluhlantahkan bangunan rumah, seisinya dan hanya meninggalkan seutas kain di tubuhnya kenangan itulah yang menjadikanya seperti ini kehilangan arah dan tujuannya tapi aku yakin sebilah harapan masih tersimpan dibenaknya.

Ku Isap Secangkir Kopi, Ku Teguk Sebatang Rokok, (Oooo…leng)

Ku Isap Secangkir Kopi, Ku Teguk Sebatang Rokok, (Oooo…leng) 20/04/2012 isap ku isap sebatang rokok mengepul memenuhi ruang kamar pojok api menyala di ujung bibir menghiasi malam tanpa bintang asap mengisi pikirku yang hampa tanpa bicara membuang sejuta kejenuhan yang mengepul di dinding hati sejuta nikotin ku teguk secangkir kopi warnanya  hitam cekam tanpa putih dengan gumpalan serbuk menempel di ujung bibir terasa hangat di perut walau penuh kaffein lalu, ku tuak diriku dengan segudang lukisan masa depan mabuk angan dan harapan badan, sempoyongan tangan, lemas tak berdaya kaki, gemetar tak bernyawa mata, melotot lolong telinga, mendengung samar kepala, oleng sinting aku mabuk arak kehidupan ku pandang diriku lewat kaca ku lihat dan ku perhatikan begitu hinanya diri yang konyol ini hanya berbaju gagah, almamater sarjana tapi tak mampu berjalan walau setapak aku mabuk aku meminum sebotol arak dan aku mengisap racun da

Negeriku, (Putri) Tak Punya Malu, Indonesia

Negeriku, (Putri) Tak Punya Malu Indonesia 20/04/2012 baru saja, 64 tahun lepas dari cengkraman maut berlari memanjakan diri dari pencuri negeri menapaki punggung Sang Garuda tuk temukan jati diri cita-cita bangsa seperti janji yang kau utarakan dengan pasti tanpa sedikitpun ragu di muka ku, kami semua pancasila, adalah lima pejuang tangguh, ku akui menjadi pijakan kaki tuk berlari menjadi raja dan tersimpan dalam di benak sang ratu negeri namun kini ku ragu, malu, dan haru Indonesiaku, terpuruk, lupa daratan mengapung di lautan lupa dimana tempat berpijak hanyut tenggelam karam menentang kehormatan diri merampas hak-hak para ilmuwan mengoyak porandakan cinta para muda mudi sejati menjegal hidup kaum tuna mencoreng diri dengan api murka Negaraku Bangsaku Tanah Airku Indonesia aku malu memanjakanmu

G-a-l-a-u

G-a-l-a-u 19/04/2012 galau  di   malam    Jum’at     galau      hatiku galau       pikirku galau        tingkahku galau mataku galau telingaku galau  karena   semua     galau      ga-lau       ku        galau

Bukan untuk Siapa-Siapa

sesekali rasa sesal datang tatkala bibirmu melebar dan menggertak sesekali rasa sesal datang tatkala matamu melelehkan keceriaan sesekali rasa benci datang tatkala hati ini kalah dalam perang sesekali angin menghilang mendengar tangisan dan jeritan picik melihat senyuman busuk nyanyian yang penuh amis dan nanah ............................................... ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ................................................... ................................................ untuk siapa karena siapa.... ku tak tahu...........................................

Seruan dan Peringatan Allah Ta'ala

Seruan dan Peringatan Allah Ta'ala 1. Rasulullah Saw bersabda bahwa Allah 'Azza wajalla berfirman, "Anak Adam mendustakan Aku padahal tidak seharusnya dia berbuat demikian. Dia mencaci Aku padahal tidak seharusnya demikian. Adapun mendustakan Aku adalah dengan ucapannya bahwa "Allah tidak akan menghidupkan aku kembali sebagaimana menciptakan aku pada permulaan". Ketahuilah bahwa tiada ciptaan (makhluk) pertama lebih mudah bagiku daripada mengulangi ciptaan. Adapun caci-makinya terhadap Aku ialah dengan berkata, "Allah mempunyai anak". Padahal Aku Maha Esa yang bergantung kepada-Ku segala sesuatu. Aku tiada beranak dan tiada pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun setara dengan Aku." (HR. Bukhari) 2. Dalam hadits Qudsi dijelaskan bahwa Allah Ta'ala berfirman: "Hai anak Adam, kamu tidak adil terhadap-Ku. Aku mengasihimu dengan kenikmatan-kenikmatan tetapi kamu membenciKu dengan berbuat maksiat-maksiat. Kebajikan k

Senja di Pelabuhan Kecil

Senja di Pelabuhan Kecil buat Sri Ayati Ini kali tidak ada yang mencari cinta Di antara gudang rumah tua, pada  cerita tiang serta temali. Kapal, perahu tida berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari ari berenang menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan menyisir semenanjung, masih pengap harap Sekali tiba di ujung, dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat, sedu penghabisn bisa terdekap Chairil Anwar (Kapankah Kesusastraan Indonesia Lahir: 1994)