Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Ku Isap Secangkir Kopi, Ku Teguk Sebatang Rokok, (Oooo…leng)

Ku Isap Secangkir Kopi, Ku Teguk Sebatang Rokok, (Oooo…leng) 20/04/2012 isap ku isap sebatang rokok mengepul memenuhi ruang kamar pojok api menyala di ujung bibir menghiasi malam tanpa bintang asap mengisi pikirku yang hampa tanpa bicara membuang sejuta kejenuhan yang mengepul di dinding hati sejuta nikotin ku teguk secangkir kopi warnanya  hitam cekam tanpa putih dengan gumpalan serbuk menempel di ujung bibir terasa hangat di perut walau penuh kaffein lalu, ku tuak diriku dengan segudang lukisan masa depan mabuk angan dan harapan badan, sempoyongan tangan, lemas tak berdaya kaki, gemetar tak bernyawa mata, melotot lolong telinga, mendengung samar kepala, oleng sinting aku mabuk arak kehidupan ku pandang diriku lewat kaca ku lihat dan ku perhatikan begitu hinanya diri yang konyol ini hanya berbaju gagah, almamater sarjana tapi tak mampu berjalan walau setapak aku mabuk aku meminum sebotol arak dan aku mengisap racun da

Negeriku, (Putri) Tak Punya Malu, Indonesia

Negeriku, (Putri) Tak Punya Malu Indonesia 20/04/2012 baru saja, 64 tahun lepas dari cengkraman maut berlari memanjakan diri dari pencuri negeri menapaki punggung Sang Garuda tuk temukan jati diri cita-cita bangsa seperti janji yang kau utarakan dengan pasti tanpa sedikitpun ragu di muka ku, kami semua pancasila, adalah lima pejuang tangguh, ku akui menjadi pijakan kaki tuk berlari menjadi raja dan tersimpan dalam di benak sang ratu negeri namun kini ku ragu, malu, dan haru Indonesiaku, terpuruk, lupa daratan mengapung di lautan lupa dimana tempat berpijak hanyut tenggelam karam menentang kehormatan diri merampas hak-hak para ilmuwan mengoyak porandakan cinta para muda mudi sejati menjegal hidup kaum tuna mencoreng diri dengan api murka Negaraku Bangsaku Tanah Airku Indonesia aku malu memanjakanmu

G-a-l-a-u

G-a-l-a-u 19/04/2012 galau  di   malam    Jum’at     galau      hatiku galau       pikirku galau        tingkahku galau mataku galau telingaku galau  karena   semua     galau      ga-lau       ku        galau

Bukan untuk Siapa-Siapa

sesekali rasa sesal datang tatkala bibirmu melebar dan menggertak sesekali rasa sesal datang tatkala matamu melelehkan keceriaan sesekali rasa benci datang tatkala hati ini kalah dalam perang sesekali angin menghilang mendengar tangisan dan jeritan picik melihat senyuman busuk nyanyian yang penuh amis dan nanah ............................................... ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ................................................... ................................................ untuk siapa karena siapa.... ku tak tahu...........................................